Minggu, 17 Januari 2010

Dua Kata Untuk Arema: LUAR BIASA !

Pierre Njanka Beyaka dkk juga bermental baja meski sebelumnya lebih dahulu tertinggal 0-1 oleh Persema. Tapi gol striker lawan, Jairon Feliciano menit 15 itu tidak membuat mental tanding pemainya buyar. Justru, para pemain Arema mampu membalasnya serta berbalik unggul dan meraih kemenangan.
‘’Kami sangat bangga dengan kerja keras seluruh pemain. Mereka bisa membalikkan keadaaan meski sempat tertekan akibat gol Persema, dan tim bisa balik unggul 2-1 di babak pertama. Dan, satu gol lagi di babak kedua, tim menang 3-1,” terang Robert seperti ditulis Malang Post.
Dalam jumpa pers, dia terang-terangan memuji penampilan pemain mudanya. Utamanya, tiga defender muda Arema, yakni bek kiri Benny Wahyudi (22 tahun), stopper Irfan Raditya (21 tahun) dan gelandang bertahan Juan Revi Auriqto (23 tahun) yang direposisikan sebagai bek kanan. Mereka dinilai mampu mematikan serangan Persema yang dibangun oleh para pemain senior dan berkualitas tinggi diantaranya Brima Pepito Sanusi.
Disisi lain, pelatih menambahkan, skema serangan cepat satu dua sentuhan berjalan sangat efektif dalam membongkar pertahanan lawan. Dia juga senang, tiga diantaranya dari serangan itu berbuah tiga gol kemenangan Singo Edan. Bukan tidak mungkin, jika pemainnya lebih tenang, tim akan melesatkan gol lebih banyak lagi.
‘’Benny, Irfan dan Revi bermain sangat maksimal malam ini (kemarin) di belakang pertahanan Arema. Mereka mampu mengatasi serangan cepat Persema. Di depan, kami juga bermain sangat efektif, kombinasi pemain berjalan bagus. Kemenangan ini hasil kerja keras pemain,” tambah mantan direktur teknis timnas Korea Selatan ini yang juga salut atas dukungan penuh Aremania.
Meski demikian, kata Robert, timnya bukan lantas tanpa kekurangan. Lini belakang harus diperbaiki sehingga tidak sampai kembali gampang ditembus lawan karena sering terjadinya mis-komunikasi. Bahkan, satu gol Persema tersebut buah dari salah komunikasi yang terjadi antara Njanka dan Purwaka. Begitu juga, keberadaan kiper Markus Haris Maulana yang beberapa kali melakukan kesalahan saat menjadi tembok pertahanan terakhir Arema.
‘’Malam ini, adalah match day ke 13 Arema. Tapi, kami masih ada mis-komunikasi di belakang. Hal ini seharusnya sudah tidak boleh terjadi, pemain harus bisa bermain lebih baik,” pungkas Robert seperti dilansir dari Malang Post.

Terima Kasih Aremania

1421688171_e8a08244f2_bSementara itu, Animo puluhan ribu Aremania untuk mendukung tim kesayangannya berbuah manis. Pertandingan di Stadion Kanjuruhan menghasilkan pendapatan tiket menembus angka satu miliar. Tepatnya, Rp 1.039.000.
Ketua Panpel Arema Abdul Haris mengatakan, sejak pukul 15.00, seluruh tribun stadion sudah dipenuhi penonton. Malahan, Panpel juga tidak menerima pengembalian tiket seperti pada pertandingan yang lain. Padahal Panpel hanya menerima pengembalian tiket dari korwil sebelum pukul 15.00.
‘’Ludes, kita perkirakan keuntungan mencapai satu miliar tigapuluh sembilan juta,’’ ujar Haris seperti ditulis Malang Post.
Menurut Haris, meski Panpel menaikkan tiket lima ribu rupiah, rupanya niat Aremania tak surut. Buktinya, seluruh tribun penuh sesak, termasuk dengan anak-anak kecil. Pertandingan yang lainnya, panpel akan menarik tiket untuk anak kecil seperti pada pertandingan yang lainnya.

Tak hanya penonton di tribun ekonomi, tribun VIP hingga VVIP juga dipenuhi Aremania. Haris menyatakan terima kasih kepada Aremania yang memadati stadion Kanjuruhan. Malahan banyak Aremania yang sampai tak bisa masuk ke stadion. ‘’Terima kasih Aremania meski penuh mereka masih bisa bersikap tertib,’’ tegasnya.
Haris menambahkan, bagi Aremania yang tak berhasil memasuki stadion Kanjuruhan tak perlu khawatir. Aremania yang terlanjur membeli tiket akan mendapatkan haknya kembali. Panpel membuka diri untuk pengembalian tiket ke Sekretariat.
‘’Bagi yang terlanjur beli tiket tapi tak bisa masuk stadion kita akan tukar dengan tiket pertandingan lawan Persiba,’’ ungkapnya seperti dilansir Malang Post. (poy/sn/mps)

http://aremaindonesia.com/2010/01/11/dua-kata-untuk-arema-luar-biasa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar