Minggu, 17 Januari 2010

"Petinggi PSSI" Hadiri Pembebasan Aremania

Para pendukung Arema, Aremania, memakai baju koko setelah tak boleh mengenakan atribut klub.

MALANG, KOMPAS.com - Para "petinggi" PSSI seperti "Nurdin Halid", "Noegraha Besoes" (Sekjen PSSI), "Djoko Driono" (Direktur PT Liga Indonesia), dan "Hinca Panjaitan" (Komdis PSSI) menghadiri upara kebebasan Aremania yang digelar di Alun-alun Merdeka, Malang, Sabtu (16/1).

PSSI menjatuhkan sanksi kepada Aremania selama dua tahun tidak boleh mengenakan atribut Arema, karena peristiwa di Stadion Brawijaya 16 Januari 2008 yang mempertandingkan babak delapan besar antara Arema dan Persiwa Wamena. Sabtu kemarin adalah hari pembebasan itu.

Para petinggi PSSI tersebut bukan yang sesungguhnya, namun Aremania (suporter Arema Indonesia) yang mengenakan topeng wajah para petinggi PSSI tersebut.

Hari kebebasan Aremania tersebut diselenggerakan setelah suporter tim berjuluk "Singo Edan" itu terkena sanksi dari Komdis PSSI tidak boleh mengenakan atribut apa pun yang berbau Arema selama dua tahun, akibat kerusuhan di Stadion Brawijaya Kediri Januari 2008.

Seluruh peserta upacara yang berjumlah sekitar 500 Aremania dari koordinator wilayah (korwil) yang ada di Malang Raya itu mengenakan seragam putih hitam. Sedangkan para "petinggi" PSSI berpakaian lebih rapi, selain mengenakan baju putih dan celana hitam, mereka juga mengenakan dasi dan jas.

Bertindak sebagai komandan upacara adalah dirigen tetap Arema, Yuli Sumpil, dan inspektur upacara adalah "Nurdin Halid". Sedangkan pendiri Arema Lucky Acub Zaenal sebagai undangan resmi.

Usai melaksanakan upacara kebebasannya, ratusan Aremania tersebut langsung menuju parkir timur Stadion Gajayana sebagai pusat kegiatan, sebelum melangsungkan konvoi simpatik menyusuri seluruh wilayah Malang Raya. Selain menggelar upacara, Aremania juga menggelar pertunjukan musik terbuka yang dimotori band asal Malang, D’cross.

Salah seorang Aremania Korwil Kepanjen, Agung Prihadi mengatakan, hari kebebasan ini wajib dirayakan oleh Aremania, sebab sanksi tanpa atribut sudah tuntas dan Aremania diperkenankan kembali memasang seluruh atribut yang berkaitan dengan Arema.

Usai menggelar konvoi di sepanjang jalan protokol wilayah Malang Raya, Aremania juga menggelar nonton bareng pertandingan Arema Indonesia yang di jamu Persebaya Surabaya di empat titik yakni aula Skodam, pintu timur Stadion Gajayana, Balai Merdeka Universitas Merdeka, dan Balai Kesenian Gajayana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar