Gresik (ANTARA News) - Semburan minyak mentah bercampur air muncul di salah satu rumah warga yang berjarak 500 meter dari kawasan eksplorasi Lengowangi 2 di Desa Sekarkurung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

"Semburan itu terjadi sejak Jumat (8/1) lalu dan saat ini masih mengeluarkan minyak mentah. Bahkan oleh warga, minyak tersebut sempat dimasukkan ke dalam delapan drum minyak," kata Ketua RT 02 RW 1 Desa Sekarkurung, Abdul Khayi, Selasa.

"Awalnya semburan itu kencang. Kemudian melemah secara perlahan-lahan. Sampai hari ini masih mengeluarkan minyak mentah berwarna hitam kental menyerupai oli," katanya menambahkan.

Kini di teras rumah milik Daud di Jalan Sekarkurung yang masih dalam tahap renovasi itu terpasang garis pembatas menyerupai "garis polisi". Agar semburan itu tidak merembet hingga ke lokasi eksplorasi Badan Operasi Bersama (Joint Operating Body/JOB) Pertamina-Petrochina, dibuatkan tandon melingkar setinggi 1 meter.

Humas JOB Pertamina- Petrochina Jawa Timur Priyo, Agus Trinugroho, mengatakan, semburan itu merupakan salah satu dari 26 titik sumur tua peninggalan Belanda.

"Dalam sidak Komisi C DPRD, Petrochina, dan Bagian Lingkungan Hidup Pemkab Gresik memang menemukan adanya semburan di salah satu dari 26 titik sumur tua, tapi itu bukan berarti hal itu akan berdampak pada pengeboran sumur Lengowangi 2 yang sempat bocor," katanya.

Dia menjelaskan, sumur tua itu masuk kategori dangkal karena kedalamannya hanya 200 meter. Bocornya sumur itu, lanjut Agus, dikarenakan sebelumnya sumur itu hanya ditutup pondasi bangunan yang tidak bisa menahan kuatnya tekanan gas dari dalam tanah.

"Namun pemilik rumah sudah kami beri penjelasan akan bocornya sumur tua tersebut dan pemiliknya meminta agar Petrochina segera menangani keluarnya minyak mentah tersebut," katanya.

Menurut Agus, pihaknya akan menutup lokasi semburan dengan sistem "cementing" atau penyemenan. Namun sebelumnya bakal diteliti terlebih dulu tingkat tekanan gas di dalam sumur tua tersebut. Dia memastikan semburan yang terjadi di rumah warga itu aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Saya tegaskan keluarnya minyak dari sumur tua itu tidak berbahaya dan aman," katanya.

Sementara perkembangan terbaru dari penanganan semburan di kawasan Eksplorasi Lengowangi 2 saat ini sudah dalam tahapan pengeboran pada kedalaman 1.450 feet. Kalau sudah mencapai 1.650 feet, pengeboran bakal dihentikan.

"Setelah pada kedalaman 1650 feet kami akan memasang `cashing` dengan menutup areal pengeboran melalui cementing, setelah itu kita hentikan aktifitas eksplorasi sambil melihat dan meneliti, apakah perlu dibor lagi dengan menggunakan alat baru. Selain itu sebelum melangkah ke tahapan berikutnya kami akan melihat keuntungan dan kerugian, jika memang berbahaya dilakukan pengeboran lagi maka kita akan hentikan eksplorasi," katanya.