Minggu, 03 Januari 2010

Industri Migas Pilar Pembangunan Perekonomian Bangsa


Industri Migas Pilar Pembangunan Perekonomian Bangsa PDF Print

JAKARTA. Salah satu tantangan industri migas nasional adalah bagaimana meningkatkan tingkat keahlian, peran, dan partisipasi institusi dan usaha dalam negeri (local content) untuk industri migas. Sektor energi merupakan pilar pembangunan perekonomian bangsa untuk itu maka pertisipasi pengusaha nasional dalam industri migas harus ditingkatkan.

BP Migas sebagai Badan Hukum Milik Negara yang diberi amanah untuk mengawal kegiatan industri hulu migas, memiliki tanggungjawab untuk mendorong penggunaan produksi dalam negeri, sesuai dengan Instruksi Presiden No.2 tahun 2009 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa, dan Instruksi Presiden RI No.5 tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional.

”BP Migas menjadi lokomotif peningkatan penggunaan produksi nasional khususnya dalam industri migas dengan melakukan kerjasama dengan Depertemen Perindustrian, PT Dirgantara Indonesia terkait penggunaan alat-alat berat, transportasi dan industri alat apung”, ujar Deputi Pengendalian Operasi BP Migas, Budi Indarto dalam acara Orientasi Jurnalis 2009 yang mengambil tema, ”Ketahanan Energi Pilar Pembangunan Perekonomian Bangsa”, Rabu (25/11).

Lebih lanjut Deputi Pengendalian Operasi BP Migas mengatakan, BP Migas telah menekankan kepada KKKS bahwa penggunaan komponen dalam negeri bukan hanya sebatas penggunaan alat-alat berat, perkapalan dan transportasi udara saja namun semua fasilitas di kegiatan hulu migas."Semuanya harus menggunakan klasifikasi Indonesia termasuk fasilitas perbankan dan asuransi", ujarnya.

Industri penunjang memegang peranan penting bagi pengembangan sektor migas. Pengusaha diharapkan dapat pro-aktif dalam berbisnis dan memanfaatkan kesempatan yang ada. Dalam 10 tahun terakhir, pemerintah dan bank nasional telah berusaha keras dan proaktif mendukung pengembangan industri migas.

Untuk meningkatkan kapasitas nasional BP Migas selain melakukan kerjasama dengan Departemen Perindustrian dan PT Dirgantara Indonesia juga melakukan kerjasama dengan Kementerian Negara Riset dan Teknologi serta pengusaha-pengusaha lokal di tingkat daerah termasuk BUMD-BUMD dan Koperasi diharapkan dengan kerjasama ini akan dapat menggerakkan industri nasional khususnya dalam menunjang industri migas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar